Laman

Sabtu, 15 Januari 2011

Panduan Wawancara Mendalam

PANDUAN WAWANCARA MENDALAM



A. Prolog :
- Selamat pagi/siang/sore/malam…..Pak/Mas.
- Perkenalkan nama saya…..,peneliti dari STIKES Banyuwangi.
- Terima kasih atas kesedian dan partisipasinya.



B. Tujuan :
1. Riwayat Perokok
2. Persepsi tentang keuntungan dan kerugian dari merokok
3. apa yang bapak lakukan untuk mengurangi dampak buruk dari merokok
4. konsumsi yang bapak lakukan untuk mendapatkan efek yang paling baik.
5. usaha untuk berhenti dari merokok

C. Sebelumnya, kami minta izin dalam wawancara ini menggunakan alat perekam
D. Saya juga menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban bapak
E. Dalam wawancara ini, mohon bapak memberikan informasi dan pendapat dengan jujur dan terbuka. Bapak tidak perlu takut untuk mengemukakan pendapat semua pendapat dan informasi saya terima apa adanya.
F. waktu wawancara antara 60-90 menit

G. pertanyaan :
1. apa yang bapak ketahui tentang rokok ?
2. sejak kapan bapak mulai merokok ?
3. apakah alasan bapak merokok ?
4. apa yang bapak ketahui tentang keuntungan dan kerugian dari merokok ?
5. setelah bapak tahu dampak buruk dari merokok, apa yang akan bapak lakukan untuk mengetahui dampak buruk dari merokok ?
6. setiap hari, berapa batang yang bapak habiskan ?
7. biasanya, bapak merokok jika ?
8. apa merk rokok bapak ?
9. untuk mendapatkan efek yang paling baik, konsumsi apa yang bapak lakukan?
10. sekarang kan banyak sekali iklan, poster, bahkan di bungkus rokonya telah ditulis bahaya dari merokok ?
11. sejauh ini apakah bapak pernah memiliki pikiran untuk berhenti merokok ? mengapa ?
12. apakah ada usaha-usaha untuk berhenti merokok ?



INFORMASI / RESPONDEN PENGGUNA ROKOK

Tanggal wawancara : 10-06-2009
Nama pewawancara : Nur Fikri
Nama informasi : Tn. N
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SMA
Alamat asal : Banyuwangi


HASIL WAWANCARA MENDALAM


Pada hari Rabu, tanggal 10 Juni 2009 tepatnya pukul 15.32, kami melakukan wawancara mendalam kepada perokok aktif, sebut saja Tn. N dengan durasi waktu ± 45-60 menit. Kami melakukan wawancara disebuah warung kopi. Awalnya kami hanya sekedar melihat keadaan sekitar warung, lalu kami menyapa dengan ucapan salam. Selanjutnya kami menjelaskan kepada Tn. N maksud dan tujuan kami melakukan wawancara mendalam karena pada saat itu Tn. N sedang asyik merokok sambil menikmati secangkir kopi. Setelah cukup lama kami berbasa basi kami mulai mengutamakan point-point pertanyaan dan kami meyakinkan Tn. N bahwasanya kami menjamin kerahasiaan identitas Tn. N sehinga ia tidak merasa takut ketika kami mulai menanyakan.
Sejak kapan bapak mulai merokok ?
- dengan santainya ia menjawab “ pertama kali saya merokok sejak SMP “. Selanjutnya kami menanyakan,
Apa sih yang bapak ketahui tentang rokok ?
- Tn. N pun menjawab bahwasannya rokok dapat menyebabkan kanker, impotensi dll. Ketika kami tanyakan alasan dari Tn. N merokok. Ia menjawab : “tidak ada, suma iseng aja yang jadi kebiasaan.”
Menurut Tn. N, keuntungan dari merokok relatif tidak ada justru kerugiannya banyak seperti merusak paru-paru, merusak kesehatan dan bisa menyebabkan stoke.
Setelah mengetahui dampak dari merokok Tn. N memiliki pikiran untuk berhenti merokok tetapi karena kebiasaan jadi untuk berhenti sulit tergantung pada pergaulan. Tn. N mengatakan ia merokok tergantung mod. Jika mod jelek maka ia tidak merokok atau hanya menghabiskan 1-2 batang. Sebaliknya jika mod bagus bisa menghabiskan lebih dari 1 bungkus. Jika rokok yang dikonsumsi pun tergantung keuangan. “ jika keuangan bagus “ Dji Sam Soe” tapi jika keuangan lagi jelek ya cukup “ Tali Jagad “ yang penting bibir tidak pahit ”. kata Tn. N.
- banyaknya iklan, poster, bahkan dibalik bungkus rokok yang mencantumkan bahaya dari merokok sempat membuat Tn. N merasa takut, tetapi jika sudah menjadi kebiasaan, perasaan takut ini tidak ada. Ketika kami menanyakan,
- apakah ada usaha-usaha yang dilakukan Tn. N untuk berhenti merokok ?
Ia menjawab : pernah mengurangi merokok dan membersihkan giginya dan pernah sampai 1 bulan tidak merokok. Tetapi ia kembali merokok lagi karena pergaulan / komunitas di warung kopi yang membuatnya sulit untuk menolak rokok.

Akhirnya kami pun mengakhiri wawancara dengan Tn. N karena sesuatu hal yang membuat Tn. N beranjak dari warung kopi.