Laman

Jumat, 07 Mei 2010

ASKEP KELUARGA BARU MENIKAH, BALITA, dan USIA SEKOLAH



TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DUVALL
  • Keluarga baru menikah
  • Keluarga dengan anak I berusia 30 bulan
  • Keluarga dengan anak I usia pra sekolah
  • Keluarga dengan anak I usia sekolah
  • Keluarga dengan anak I usia remaja
  • Keluarga dengan anak I usia dewasa muda
  • Keluarga dengan orangtua usia pertengahan
  • Keluarga dengan orangtua usia lansia

Keluarga baru menikah
Tugas perkembangan
membangun perkawinan yang saling memuaskan
Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis
Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua)
Masalah kesehatan
Penyesuaian seksual dan peran kawin
Intervensi: penyuluhan dan konseling prenatal dan komunikasi, KB

Keluarga dengan balita
Tugas perkembangan tahap 2
Membentuk keluarga muda sebagai satu unit
Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orangtua dan kakek-nenek

Sikap orangtua pada anak
Menciptakan perasaan aman
Pemberian ASI
Atasi segera saat bayi menangis
Peluk-gendong dan eksplorasi ruangan
Sering berbicara
Bermain sambil tersenyum
senandungkan dan ayun
perkenalkan benda-benda, warna, bunyi<

Masalah kesehatan
Masalah maternitas
Intervensi: pendidikan maternitas, perawatan bayi, imunisasi, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini, konseling perkembangan anak, KB, interaksi keluarga, peningkatan kesehatan (gaya hidup)

Tugas perkembangan tahap 3
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan
Mensosialisasikan anak
Mengintegrasikan anak baru dengan tetap memenuhi kebutuhan anak lain
Mempertahankan hubungan yang sehat dengan keluarga (suami-isteri, orangtua-anak, keluarga-sanak famili)
Sikap orangtua
Memfasilitasi anak bergerak bebas
Memfasilitasi anak bermain dengan anak lainnya
Banyak berbicara dengan kalimat pendek yang mudah
Bacakan buku cerita
Ajak ke taman, kebun binatang
Fasilitasi anak merapihkan mainannya setelah bermain
Latih BAB-BAK
Latih menggunakan sendok-garpu
Beri alat permainan: balok-gambar
Hindari memberi banyak larangan dan tidak menuruti segala permintaan
Masalah kesehatan
Penyakit infeksi, anak jatuh, luka bakar, keracunan, dan kecelakan lain, hubungan perkawinan (penurunan kepuasan), persaingan kakak-adik,
Intervensi: pendidikan pola asuh, gaya hidup, menanganan stres, konsultasi stimulasi tum-bang

Tugas Perkembangan Tahap 4

Mensosialisasikan anak-anak, meningkatkan prestasi sekolah, mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga

GAYA PENGASUHAN (Santrock)
Pengasuhan yang otoriter
Membatasi dan menghukum yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orangtua dan menghormati pekerjaan dan usaha, batas tegas dan tidak ada musyawarah  anak yang cemas akan perbandingan sosial, gagal memprakarsai kegiatan, memiliki keterampilan komunikasi yang rendah

Pengasuhan yang otoritatif (demokratik)
Mendorong anak agar mandiri tetapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan, musyawarah verbal yang ekstensif, orangtua memperlihatkan kehangatan dan kasih-sayang kepada anak  kompeten sosial, percaya diri, dan bertanggung jawab sosial

Pengasuhan permissive
Indifferent: orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak  inkompetensi sosial anak (kendali diri buruk dan tidak mandiri)
Indulgent: orangtua sangat terlibat dalam kehidupan anak tetapi menetapkan sedikit batas atau kendali  anak kurang kendali diri (melakukan sesukanya)

Prinsip dalam mengasuh anak
Penuh kasih sayang
Penanaman disiplin yang konstruktif (konsisten, jelas, memperhatikan harga diri anak, beralasan dan dapat dimengerti, memberikan hadiah, hukuman untuk kesalahan, luwes, keterlibatan anak, bersikap tegas, jangan emosional)
Meluangkan waktu kebersamaan
Membedakan salah-benar, baik-buruk
Mengembangkan sikap saling menghargai
Memperhatikan dan mendengar pendapat anak
Membantu mengatasi masalah
Mengembangkan kemandirian
Memahami keterbatasan anak

Masalah keperawatan kesehatan keluarga
Komunikasi keluarga disfungsional
Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua, konflik peran orangtua
Perubahan penampilan peran
Gangguan citra tubuh
Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan koping keluarga
risiko terhadap tindak kekerasan
perilaku mencari bantuan kesehatan,
gangguan tum-bang,
risiko penularan penyakit,
Bentuk rumusan Diagnosa
P (masalah keperawatan) b/d ketidakmampuan (5 tugas keluarga), ditandai oleh
DO:
DS:

Intervensi
Sesuai 5 tugas keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar