Laman

Jumat, 07 Mei 2010

ASKEP KELUARGA DENGAN REMAJA & ASKEP KELUARGA DENGAN PEREMPUAN USIA SUBUR



Asuhan keperawatan keluarga dengan remaja
Tugas perkembangan keluarga dengan remaja

menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak

Kondisi remaja
Masa transisi (fisik: matang tetapi emosi belum) adanya gejolak emosi, peka terhadap stres, frustasi, dan konflik internal dan eksternal
Ciri dan tuntutan perkembangan: ingin tahu, protes terhadap ortu, sangat memperhatikan badan sendiri, setia kawan dengan kelompok sebaya, perilaku labil
Sikap orangtua: mengamati, ikut serta dalam permainan, bercakap, mendampingi dan membimbing, dapat mengatasi kebingungan (pemimpin yg baik)
Yang harus diperhatikan: pengaruhteman sebaya, beri tugas rutin, latih berani, belajar bersama, mengisi waktu luang, rekreasi wajar dan sehat, pendidikan seks yang sesuai

Gangguan yang dapat terjadi
Kekaburan identitas diri
Usulan identitas negatif


Keluarga dengan anak remaja
Berlangsung 13-19 tahun (6-7 tahun)
Metamorfosis: pergeseran yg luar biasa pd pola-pola hubungan antar generasi, pergeseran dimulai dengan kematangan fisik remaja, sejalan dengan peran orangtua memasuki pertengahan hidup dan dengan transformasi utama yg dihadapi oleh kakek-nenek dalam persiapan masa lansia (Preto, 1988)
Tahap paling sulit (Kidwell et al, 1983)

Tantangan perawat
Perubahan perkembangan yang dialami remaja dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan pertumbuhan biologis (Kinwell et al, 1983)
Emansipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antar generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orangtua dan remaja) (Adams, 1971)
Peran, tanggungjawab dan masalah orangtua
Menyelaraskan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja menjadi matang dan mengatur diri sendiri (Duvall, 1977)


Orangtua belajar menerima penolakan tanpa meninggalkan anak (Friedman, 1957)
Orangtua menerima remaja apa adanya, menerima peran mereka pada tahap perkembangan tanpa konflik atau sensitivitas yang tidak pantas, membentuk pola penerimaan diri yang sama, orangtua merasa produktif, puas, dan dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri (Kidwell et al,1983) Dan orangtua berfungsi secara fleksibel (Preto, 1988)

Masalah kesehatan
Promosi kesehatan menjadi penting
Gaya hidup keluarga sehat
(usia 35 tahun risiko penyakit jantung koroner pada pria)
Kecelakaan mobil, patah tulang dan cedera atletik
Penyalahgunaan lakohol dan obat-obatan
KB, kehamilan yg tidak dikehendaki, konseling pendidikan seks
Tren: Remaja mencari pelayanan tanpa ijin dari orangtua, lakukan wawancara terpisah dengan orangtuasebelum dikumpulkan
Memperkokoh hubungan perkawinan dan orangtua-remaja

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PEREMPUAN USIA SUBUR
Keluarga melepaskan anak usia dewasa muda (anak I-terakhir meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru dari perkawinan anak
Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan
Membantu orangtua lansia dan sakit-sakitan dari suami/isteri
Tujuan utama keluarga
Reorganisasi keluarga menjadis ebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam kehidupan mereka sendiri (Duvall, 1977)
Orangtua mengambil peran sebagai kakek-nenek (terdapat perubahan citra diri)
Usia pertengahan: masa kehidupan yang terperangkap(tuntutan kaum muda, harapan dari yang lebih tua, terperangkap dunia kerja, tuntutan bersaing dan keterlibatan keluarga)
Keluarga dewasa muda dengan orangtua usia pertengahan
Orangtua senantia mengetahui bahwa mereka adalah para pembuat keputusan negara; mereka menggambarkan kualitas umum kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat bergantung kepada kepemimpinan dna produktivitas dari orang yang berasal dari golongan usia pertengahan (Kerchoff, 1976)

Masalah kesehatan
Komunikasi kaum dewasa muda dengan orangtua (transisi peran suami isteri), masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orangtua lansia)
Munculnya masalah kesehatan kronis : kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi
KB bagi remaja dan dewasa muda
Menopause bagi orangtua
Efek gaya hidup: merokok, minum alkohol: gaya hidup sehat
Perempuan usia subur (reproduksi)
Usia 15-45 tahun

permasalahan kesehatan:
Indonesia: Anemia yang disebabkan kurang gizi pada ibu dan perempuan usia produktif, masih tinggi angka kematian maternitas, masalah gender (KDRT, ketidaksetaraan peran)
Perkawinan usia muda (perempuan usia 13) tahun dan juga penundaan perkawinan (> 30 tahun) menjadi fenomena yang ada pertemuan antara nilai lama dan nilai baru di Indonesia
Peran Perempuan dalam rumah tangga di Indonesia
Perempuan masih dominan dalam peran domestik
Perempuan mempunyai tuntutan untuk menjadi pengasuh utama anak
Perlindungan pada kesehatan perempuan masih minim (contoh cuti melahirkan tidak sesuai dengan program ASI ekslusif)
Perempuan mempunyai peluang untuk perluasan peran (UU politik mengatur jumlah perempuan di legislatif)
Penanganan kesehatan
Sosialisasi kesetaraan gender (contoh:mempunyai hak untuk memiliki pendidikan tinggi)
Usia yang aman untuk bereproduksi (20-35 tahun)
Sosialisasi peran komplementer dalam rumah tangga
Perbaikan gizi (bukan hanya penambahan Vitamin)

Askep keluarga dg anggota kelg yang dirawat di RS dan askep kelg dg anggota klg dg gangguan tum-bang serta askep kelg dg anggota kelg yg memiliki masalah kesehatan prioritas di Indonesia
Asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat di RS
Sakit yang serius atau cacat jangka panjang dari anggota keluarga sangat mempengaruhi keluarga dan fungsi keluarga, karena perilaku keluarga sangat mempengaruhi perjalanan
karakteristik sakit atau cacat (Bahson, 1987)
Adanya kelambatan memenuhi tugas perkembangan dan tuntutan situasi akan memperburuk dan membebani keluarga dan dapat menurunkan fungsi keluarga sehingga penguasaan tugas perkembangan terhalang atau terhambat
Faktor yang mempengaruhi Tugas perkembangan
Siklus kehidupan keluarga

Anggota keluarga menjadi sakit serius dan menjadi cacat sehingga menciptakan suatu perbedaan
Contoh: jika remaja cedera serius dan bergantung, menghambat penguasaan tugas perkembangan remaja, tugas perkembangan menangani kebebasan berimbang dengan rasa tanggungjawab sehingga membantu remaja untuk otonom menjadi terhambat, tantangan keluarga adalah berupaya memulai lagi memperhatikan tugas-tugas perkembangan normal secepat mungkin
Dukungan sosial

Sumber formal dan informal
Sistem dukungan sosial dari keluarga besar dan teman-teman, dan dukungan psikososial dan kesehatan yang kompeten, memperbesar kemampuan keluarga untuk kembali pada jalur perkembangan dengan lebih cepat
Peran perawat: membandingkan tugs perkembangan ideal dengan tingkah laku keluarga aktual (Friedman, 1987) untuk mengevaluasi dampak yang mungkin dari sakit atau cacat pada keluarga
askep kelg dg anggota klg dg gangguan tum-bang
Permasalahan sosial: adanya rasa “kasihan” dari lingkungan terhadap keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami kelainan tum-bang
Peran: mendorong pelaksanaan pemenuhan tugas perkembangan ideal
Cara: identifikasi tingkat ketergantungan/kemandirian dari anggota yang mengalami tum-bang, optimumkan kemandirian dari anggota keluarga yang mengalami kelainan dengan kemandirian keluarga untuk menstimulasi dan penggunaan layanan kesehatan dan sosial, tidak memaksakan untuk “pulih” tetapi menerima sesuai dengan realita, mengingatkan untuk memberikan perhatian pula pada anggota keluarga lain, ikut aktif dalam perkumpulan dan sosial, memperlakukan anggota sesuai keterbatasan dengan normal
askep kelg dg anggota kelg yg memiliki masalah kesehatan prioritas di Indonesia
Masalah infeksi, metabolik, dan degeneratif

Penyakit infeksi erat kaitan dengan higienitas lingkungan (masalah sistem pencernaan, pernafasan, kulit, dll)
Peran: mengoptimalkan kemadirian keluarga dalam meningkatkan higienitas rumah dan lingkungan sekitar

Penyakit metabolik banyak terkait dengan gaya hidup keluarga: konsumsi diet (lebih-kurang), penggunaan obat-alkohol
Peran: mengoptimalkan keluarga dalam menerapkan pola dan melakukan gaya hidup sehat
askep kelg dg anggota kelg yg memiliki masalah kesehatan prioritas di Indonesia (lanj)

Degeneratif: adanya UHH yang meningkat mengindikasikan peningkatan pula penyakit degeneratif (DM, Hipertensi, Dimensia, dll)
Peran: dengan adanya perubahan tipe keluarga dan peran keluarga maka perawat perlu meningkatkan kemampuan dalam melakukan asuhan perawatan dengan seting komunitas (Rumah Jompo, dst), juga meningkatkan kemampuan keluarga dalam melakukan peran perawatan lansia yang mengalami ketergantungan, serta mengupayakan antisipasi dan perlambatan penurunan proses kemandirian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar