Laman

Senin, 19 April 2010

Asuhan keperawatan klien dengan harga diri rendah ( HDR )

1. Pengkajian
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri, meliputi :
a) penolakan orang tua
b) harapan orang tua yang tidak realistis
c) kegagalan yang berulang kali
d) kurang mempunyai tanggung jawab personal
e) ketergantungan pada orang lain
f) idial diri yang tidak realistis
2) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, meliputi :
a) tuntutan peran kerja
b) harapan peran cultural
c) streotipik peran seks
3) Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi


a) ketidakpercayaan orang tua
b) tekanan dari kelompok sebaya
c) perubahan dalam struktur social
b. Faktor pencetus
1) Trauma seperti penganiayaan seksual atau pemerkosaan
2) Ketegangan peran berhubungan dengan posisi yang diharapkan
individu
c. Perilaku
1) Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah
a) mengkritik diri sendiri dan atau orng lain
b) rasa bersalah
c) perasaan tidak mampu
d) mudah tersinggung atau marah berlebihan
e) perasaan negatif terhadap tubuhnya sendiri
f) pandangan hidup yang pesimis
2) Perilaku yang berhubungan dengan kerancuan identitas
a) perasaan hampa
b) perasaan mengambang tentang diri sendiri
c) ketidakmampuan untuk empati
d) kerancuan gender
e) tingkat ansietas yang tinggi
3) Perilaku yang berhubungan dengan depersonalisasi
a) Afektif
(1) mengalami kehilangan identitas
(2) rasa terisolasi yang kuat
(3) perasaan terpisah dari diri sendiri
(4) perasaan tidak aman, rendah, takut dan malu
(5) ketidakmampuan mencari kesenangan
b) Perseptual
(1) halusinasi pendengaran dan penglihatan
(2) kesulitan membedakan diri sendiri dan orang lain
(3) mengalami dunia seperti mimpi
(4) gangguan citra tubuh
c) Kognitif
(1) bingung
(2) disorientasi waktu
(3) gangguan proses berfikir
(4) gangguan daya ingat
(5) gangguan penilaian
(6) mengalami kepribadian yang terpisah
d) Perilaku
(1) afek yang tumpul
(2) keadaan emosi yang pasif dan tidak berespons
(3) kurang spontan
(4) kehilangan kendali terhadap impuls
d. Mekanisme Koping
1) Pertahanan jangka pendek
a) Aktifitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas, misalnya main musik, bekerja keras, menonton televise
b) Akltifitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya ikut dalam aktifitas social, keagamaan
c) Aktifitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri, misalnya olah raga yang kompetitif, pencapaian akademik / belajar giat.
d) Aktifitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu, misalnya penyalahgunaan obat.
2) Pertahanan jangka panjang
a) Penutupan identitas yaitu adapsi identitas pada orang yang menurut klien penting, tanpa memperhatikan kondisi dirinya.
b) Identitas negatif yaitu klien beranggapan bahwa identifikasi yang tidak wajar akan diterima masyarakat.
3) Pertahanan yang berorientasi ego :
a) fantasi
b) disosiasi
c) isolasi
d) proyeksi
e) displacement
e. Sumber-sumber koping :
1) aktifitas olah raga
2) hobi dan kerajinan tangan
3) seni yang ekspresif
4) kesehatan
5) kecerdasan
6) kreativitas
7) hubungan interpersonal
f. Dri pengkajian seluruh komponen konsep diri dapat disimpulkan masalah
keperawatan, sebagai berikut :
1) Gangguan harga diri : harga diri rendah situasional atau kronik
2) Gangguan citra tubuh
3) Ideal diri tidak realistis
4) Gangguan identitas personal
5) Perubahan penampilan peran
6) Ketidakberdayaan
7) Keputusasaan
8) Isolasi social : manarik diri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga diri rendah
b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubunagn dengan gangguan citra tubuh
3. Perencanaan
a. Diagnosa
Perubahan penampilan peran berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum : klien dapat melanjutkan peran sesuai dengan tanggung
Jawabnya
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
4. Klien dapat menetapkan ( merencanakan ) kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan
6. Klien dapat memanfaaykan system pendukung yang ada
Rencana tindakan keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya dengan perawat
a. Bina hubungan saling percaya melalui
1) Salam terapeutik
2) Perkenalan diri
3) Jelaskan tujuan interaksi
4) Ciptakan lingkungan yang tenang
5) Buat kontrak yang jelas
b. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakit yang diderita
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d. Katakan pada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
2. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilki
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien. Dapat dimulai dari bagian tubuh yang masih berfungsi dengan baik, kemampuan lain yang dimiliki oleh klien, aspek positif ( keluarga, lingkungan klien ). Jika klien tidak mampu mengidentifikasi maka dimulai oleh perawat sendiri memberi “ Reinforcement “ ( pujian ) terhadap aspek positif klien.
b. Setiap bertemu klien, hindarkan memberi penilaian negatif. Utamakan dalam memberikan pujian yang realistis.
3. Nilai kemampuan yang dapat digunakan
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit, misalnya : penampilan klien dalam “ self-care, “ latihan fisik dan ambulasi serta aspek asuhan terkait dengan gangguan fisik yang dialami klien.
b. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya setelah pulang sesuai dengan kondisi sakit klien.
4. Tetapkan ( rencanakan ) kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan yang membutuhkan bantuan total.
b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi klien
c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan ( sering klien takut melaksanakan )
5. Lakukan kegiatan sesuai kondisi sakit atau sesuai dengan kemampuan
a. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b. Beri pujian atas keberhasilan klien
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah sakit
6. Manfaatkan sistem pendukung yng ada
a. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien harga diri rendah
b. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi keperawatan
Menyertakan klien dalam terapi aktifitas kelompok ( TAK )
a) TAK Stimulasi persepsi
1) sesi 1 : identifikasi hal positif pada diri
2) sesi 2 : melatih positif pada diri
b) Mendiskusikan bersama keluarga dalam mencari alternative kegiatan positif, melalui :
1) Pertemuan keluarga dalam bentuk kelompok kecil
2) Pertemuan keluarga dalam bentuk kelompok besar
5. Evaluasi
a. Evaluasi subyektif
1) Klien dapat mengungkapkan perasaannya
2) Klien merasa nyaman dalam menjalani perawatan
3) Klien dapat membina hubungan baik dengan temannya, dan petugas diruangan
4) Klien dapat menjalani peran-peran sosial dengan perasaan senang

b. Evaluasi subyektif
1) Klien menjalani tugas-tugas harian secara baik
2) Klien dapat dukungan dari keluarga
c. Tindak lanjut
1) Klien menjalani perawatan mandiri dirumah
2) Keluarga mendukung dalam perawatan di rumah
3) Keluarga menciptakan lingkungan yang kondusif
4) Keluarga dan klien kontrol berobat secara bertahap


b. Diagnosa 2
Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra
tubuh.
Tujuan umum : klien menunjukkan peningkatan harga diri
Tujuan khusus :
1. Klien dapat meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi perubahan citra tubuh
3. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
4. Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh
5. Klien dapat menyusun rencana cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapi
6. Klien dapat melakukan tindakan pengembalian integritas tubuh
Rencana tindakan keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya dan tingkatkan keterbukaan
a. salam terapuetik
b. Komunikasi terbuka, jujur dan empati
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien. Barikan kesempatan mengungkapkan perasaan klien terhadap perubahan tubuh
d. Lakukan kontra untuk program asuhan keperawatan ( pendidikan kesehatan, dukungan, konseling, dan rujukan ).
2. Identifikasi perubahan citra tubuh
a. Diskusi perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh
b. Observasi ekspresi klien pada saat diskusi
3. Nilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki ( tubuh, intelektual, keluarga ) oleh klien diluar perubahan yang terjadi
b. Beri atas aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki klien
4. Terima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh
a. Dorong klien untuk diri dan berpasangan berperan serta dalam asuhan klien secara bertahap
b. Libatkan kelompok klien dengan masalah gangguan citra tubuh
c. Tingkatan dukungan keluarga klien terutama pasangan
5. Susun rencana cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapi
a. Diskusikan cara-cara ( booklet, leaflet sebagai sumber informasi ) yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh.
b. Dorong klien memilih cara sesuai.
6. Lakukan tindakan pengembalian integritas tubuh
a. Membantu klien mengurangi perubahan citra tubuh misalnya : protesa untuk bagian tertentu, tongkat.
b. Rehabilitasi secara bertahap bagi klien
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi keperawatan
Menyertakan klien dalam terapi aktifitas kelompok ( TAK )
a) TAK Stimulasi persepsi
2) sesi 1 : identifikasi hal positif pada diri
3) sesi 2 : melatih positif pada diri
b) Mendiskusikan bersama keluarga dalam mencari alternatif kegiatan positif, melalui :
2) Pertemuan keluarga dalam bentuk kelompok kecil
3) Pertemuan keluarga dalam bentuk kelompok besar
5.Evaluasi
a. Evaluasi subyektif
a. klien dapat mengungkapkan perasaannya
b. klien merasa nyaman dalam menjalani perawatan
c. Klien dapat membina hubungan baik dengan temannya, dan petugas diruangan
d. Klien mengikuti terapi secara bertahap
b. Evaluasi obyektif
1) Tanda gejala harga diri rendah secara bertahap berkurang
2) Klien dapat dukungan dari keluarga
c. Tindak lanjut
1) Klien menjalani perawatan mandiri dirumah
2) Keluarga mendukung dalam perawatan dirumah
3) Keluarga menciptakan lingkungan yang kondusif
4) Keluarga dan klien kontrol berobat secara bertahap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar