Laman

Senin, 19 April 2010

Asuhan Keperawatan klien dengan myocarditis

definisi
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium,yang disebabkan oleh penyakit infeksi,reaksi hipersensitivitas obat-obatan dan efek toksik bahan-bahan kimia dan radiasi. (FKUI ,1999)

Miokarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik). (Dorland,2002)

Miokarditis adalah inflamasi local atau menyebar dari otot jantung (miokardium). (Doengoes,1999)
etiologi
Acute Isolated Myocarditis
Bacterial Myocarditis
Chorionik Myocarditis
Diptheritic Myocarditis
Fibras Myocarditis
Giant Cell Myocarditis
Hiper Sensitivity

Manifestasi klinis


Letih
Nafas pendek
Detak jantung tidak teratur
Demam
Menggigil
Anoreksia
Nyeri dada
Dispnea dan disritmia (Depkes,1993)
komplikasi
Kardiomiopati
Payah jantung kongestif
Efusi pericardial
AV blok total
Trombi cardiac
Pemeriksaan penunjang
1. Tes laboratorium
Leukosit
LED
Limfosit
LDH
2. Tes roentgen thorak,elektro kardiografi,ekokardiografi
3. Biopsi endomiokardial (FKUI,1999)
Penatalaksanaan medis
Perawatan untuk tindakan observasi
Tirah baring/pembatasan aktivitas
Antibiotic atau kemoterapiutik
Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakit infeksi sistemik
Obat kortikosteroid
Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif,diuretic untuk mengurangi retensi cairan,digitalis untuk merangsang detak jantung,anti koagulan untuk mencegah pembekuan darah. ( FKUI,1994 )
Pengkajian
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat geografi
Riwayat pekerjaan
Riwayat alergi
Riwayat kebiasaan sosial
Pemeriksaan fisik
● Pemeriksaan Kepala Dan Leher
Bentuk kepala : bronkiocepalus,geniocepalus,dolichepalus.
Raut wajah : ekspresi wajah ( sesak,gelisah,kesakitan )
Mata :
● Konjuntiva pucat pada anemia
Sclera : kekuningan jika gagal jantung kanan dan penyakit hati
Kornea : adanya arkus snelis
Pteciae pada pasien endokarditis bacterial
Bibir : Sianosis pada penyakit jantung congenital dan pucat pada pasien anemia
Leher :
● Tekanan vena jugularis,peningkatan hidrostatik pada penderita gagal jantung
Arteri karotis : jika di palpasi berdansa pada insufisiensi katub aorta,bising bruit pada penyempitan arterikarotis dan katub aorta hasil dari auskultasi.
Pemeriksaan thorak
●Pemeriksaan Paru – Paru
Inspeksi : takipnea,retraksi intercosta,pernafasan tambahan,dipnea dan takikardi.
Palpasi : pada respirasi exition ada ketinggalan gerak dan vocal vremitus ada peningkatan dan penurunan.
Perkusi : dengarkan suara paru apakah dullness ( pekak ),timpani,hipersonor.
Auskultasi : adanya ronchi dan krekels.
●Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : biasanya tampak adanya pembesaran jantung,terlihat adanya impuls apical.
Palpasi : impuls apical seolah mengangkat pada dinding dada.
Perkusi : perkusi boleh tidak dilakukan kecuali bila pemeriksa menemukan pergeseran impuls apical dan mencurigai pembesaran jantung.
Auskultasi : terdengar bunyi gallop.

Lanjutan……………

● Pemeriksaan Abdomen
● Pemeriksaan Ekstremitas
● Pemeriksaan Genetalia Dan Anus
● Pemeriksaan Integument
Diagnosa keperawatan
Nyeri berhubungan dengan inflamasi myocardium,efek – efek sistemik dari infeksi,iskemia jaringan.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel – sel otot miocard,penurunan curah jantung.
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan degenerasi otot jantung,penurunan/kontriksi fungsi ventrikel.
Kurang pengetahuan mengenai kondisi,rencana pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan atau daya ingat,missal,intepretasi informasi,keterbatasan kognitif,menyangkal diagnosa.
Rencana asuhan keperawatan dan implementasi
1). Nyeri Berhubungan Dengan Inflamasi Miokardium
● Tujuan : nyeri hilang atau terkontrol
● Kriteria Hasil :
Nyeri berkurang atau hilang ( skala ringan 1-3,sedang 4-6 atau bahkan 0 atau hilang.
Klien tampak tenang
Intervensi Dan Implementasi :
(1). Selidiki keluhan nyeri dada,perhatikan awitan factor pemberat atau
penurun. Perhatikan petunjuk non verbal missal : menangis.
(2). Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan missal : perubahan
posisi,kompres hangat/dingin,gosokan punggung.
(3). Berikan aktivitas hiburan yang tepat
(4). Kolaborasi pemberian obat – obatan sesuai indikasi
(5). Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel – sel otot miocard,penurunan curah jantung.
● Tujuan : pasien memiliki cukup energi untuk beraktifitas
● Kriteria Hasil :
- Perilaku penampakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri.
- Pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktifitas tanpa dibantu.
- Koordinasi otot,tulang dan anggota gerak lainnya baik.
Intervensi Dan Implementasi
(1). Kaji respon pasien terhadap aktivitas. Perhatikan adanya perubahan dan keluhan
kelemahan,keletihan dan dispnea berkenaan dengan aktivitas.
(2). Pantau frekwensi/irama jantung,tensi darah dan frekwensi pernafasan sebelum dan
sesudah aktivitas dan selama diperlukan.
(3). Perhatikan tirah baring selama periode demam dan sesuai indikasi
(4). Rencanakan perawatan dengan periode istirahat/tidur tanpa gangguan
(5). Bantu pasien dalam progam latihan progresif bertahapseger mungkin untuk turun dari
tempat tidur,mencatat respon tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan
aktivitas.
(6). Kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi

Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam mencapai tujuan keperawatan dinilan dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan untuk intervensi keperawatan ditetapkan. ( brooker 2001).
Evaluasi yang diharapkan pada pasien miokarditis :
Nyeri hilang atau terkontrol.
Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.
Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar